Sunday, September 29, 2013

Kuning Mencerahkan Ruangan


Bosan dengan warna putih? cobalah warna kuning untuk menghias interior rumah Anda. Nuansa warna kuning bisa digunakan dalam berbagai ruangan. Mulai dari dapur hingga kamar bayi. Warna ini juga tidak identik dengan salah satu gender tertentu. Anda bisa menempatkannya di kamar anak. 

Berikut ini berbagai alasan lain mengunakan warna tersebut di rumah Anda.

Pertama, warna kuning cocok dengan berbagai warna lain. Bagi Anda yang suka mencoba berbagai warna di rumah, kuning dapat menjadi solusi terbaik sebagai "warna dasar". Warna ini tergolong netral dan mampu membuat tampilan ruangan sebagai satu kesatuan.

Kedua, warna kuning menyegarkan ruangan dengan gaya dekorasi tradisional. Anda bisa mengganti kain penutup sofa klasik dengan kain beraksen kuning. Warna ini umumnya identik dengan nuansa kontemporer dan ruangan-ruangan modern serta dapat membuat ruangan tradisional segera terasa seperti baru.

Ketiga, kuning bisa membuat warna-warna "bisu" seperti putih dan abu-abu muda menjadi lebih dinamis. Karakternya yang kuat dapat bekerja dengan cantik sebagai warna aksen. Anda hanya perlu memberikan satu atau dua unsur berwarna kuning di dalam ruangan tersebut.

Selain warna-warni yang tergolong "bisu", warna kuning juga menjadi unsur tambahan menarik bagi skema warna hitam dan putih. Biasanya, warna hitam, putih, kayu, dan abu-abu ada dalam dekorasi bergaya industrial. Untuk ruangan-ruangan bergaya industrial tersebut, warna kuning bisa menjadi penambahan yang tidak terduga dan menyemarakkan seluruh ruangan. Berikan warna kuning untuk kursi, pigura, atau hal-hal remeh lainnya sebagai unsur "kejutan" dalam ruangan.

Keempat, warna kuning dapat "meniru" sinar matahari dan membuat ruangan terasa lebih terang dari ruang-ruang berwarna lain. Warna tersebut mampu memaksimalkan cahaya matahari sore yang menyelinap masuk ke rumah atau juga mengurangi penggunaan lampu di siang hari. 

Karena karakternya yang mampu memantulkan cahaya matahari atau cahaya lampu dengan baik, maka cat tembok berwarna kuning akan menerangi ruangan meski minim sinar lampu. Pilihlah cat dengan finishing mengkilap yang mampu lebih baik lagi memantulkan cahaya.

Sumber : 
www.houzz.com
kompas.com

Wednesday, September 25, 2013

Tips Memilih Sepatu



Pesona Gaya
High heels bisa membuat penampilan Anda jadi lebih seksi. Tapi jangan hanya demi tampilan, kaki Anda malah tersiksa. Pilih ukuran yang tepat agar Anda tetap leluasa.

Menentukan ukuran sepatu sama pentingnya dengan menentukan jodoh. Harus pas. Sepatu kebesaran bisa membuat kaki Anda terpeleset keluar dari sepatu, akibatnya dapat diduga: kaki Anda keseleo. Secara penampilan pun pasti tak menarik. Mengenakan sepatu kebesaran, Anda jadi mirip gadis cilik usia lima tahun yang mengenakan sepatu ibunya. Sepatu kesempitan pun bisa membuat kaki sakit,  kemudian sakitnya menjalar ke kepala dan akhirnya berbuntut stres.

Saat memilih ukuran sepatu, perhatikan ini:

1. Beda merek sepatu, beda  standar. 
Jangan bertahan mati-matian dengan satu nomor saja. Bisa saja beda merek sepatu, ukuran yang pas untuk kaki Anda pun berbeda. Kadang-kadang, merek yang sama pun Anda bisa memakai nomor yang lebih besar atau yang lebih kecil. Naik–turun ukuran sampai 0.5 masih wajar. Jadi pastikan Anda mengenakan ukuran yang pas di kaki dan tidak sekadar ‘karena biasanya pakai nomor ini'.

2. Pakai berkeliling. 
Mencoba sepatu tidak sekadar berdiri sambil mengamati penampilan kaki Anda di depan cermin. Nasib kaki Anda sangat ditentukan oleh sang sepatu. Kenakan sepatu itu untuk berjalan, seolah-olah Anda sedang berada di kantor, atau ke pesta. Sepatu yang dipajang memang disediakan untuk dicoba. Bila bagian jari sering terpeleset atau malah terasa terjepit di bagian samping, berarti ukuran sepatu itu tidak untuk Anda.

3. Jangan percaya omongan pramuniaga. 
Mereka dengan gampangnya mengatakan, “Itu bahannya kulit Bu, nanti juga akan melar mengikuti kaki Ibu.” Tidak selalu. Ada juga yang melar, tapi sedikit sekali. Kalau kebesaran, untuk membuat ukuran itu pas, mintalah pada pramuniaga untuk menambahkan sol, mungkin di bagian telapak atau di bagian jari-jari kaki, sampai Anda betul-betul merasa nyaman saat berjalan.

Wednesday, September 11, 2013

Desainer Malaysia Terinspirasi Hijab Indonesia


Setelah perseteruan pencatutan budaya yang dilakukan Malaysia kepada Indonesia, hubungan di antara kedua negara tidak pernah benar-benar kembali akur. Namun, para pelaku mode di tiap-tiap negara tidak bersikap sama. Terbukti, Islamic Fashion Festival 2013 yang diselenggarakan Malaysia di Palembang, beberapa hari silam, berjalan lancar dan hangat.

Tanpa segan, perancang busana Malaysia mengaku mengagumi kreasi para desainer Indonesia, bahkan kerap terinspirasi akan inovasi dan kreativitas perancang lokal dalam mengeksplorasi busana Muslim, terutama hijab.

Hal ini disampaikan oleh salah satu desainer Malaysia, Calvin Thoo, yang mengatakan bahwa perkembangan busana Muslim di Tanah Air terbilang pesat dan meningkat jauh dibandingkan di Malaysia.

"Saya pribadi banyak belajar dari inovasi penggunaan hijab wanita Indonesia yang makin bervariasi. Itu menginspirasi saya untuk mengeksplorasi gaya-gaya berhijab," ungkapnya kepada KompasFemale saat bertemu di acara Islamic Fashion Festival (IFF) yang berlangsung di Novotel Hotel, Palembang, Minggu (8/9/2013) lalu.

Diakuinya, kaum perempuan Muslim di Indonesia sangat kreatif dalam mengenakan hijab. Berbagai jenis gaya diciptakan. Orang lain yang melihatnya pun jadi tidak bosan. "Untuk koleksi busana Muslim saya sekarang, inspirasi pemakaian hijabnya juga diperoleh dari para wanita berhijab di Indonesia," lanjut Thoo.

Oleh karena itu, meski Indonesia dan Malaysia dianggap negara serumpun, perkembangan hijab di Indonesia lebih pesat dibandingkan di Malaysia. Hal ini juga diakui oleh perancang dari negara-negara lain, seperti Inggris, Dubai, Kuwait, dan Amerika.

"Wanita Muslim di Indonesia sangat pandai memakai hijab yang modis dan modern. Saya pun selalu mengikuti perkembangannya dan mengaplikasikannya pada diri saya sendiri," ujar Ascia AKF, fashion blogger asal Kuwait yang pernah berkunjung ke Indonesia.