Monday, February 18, 2013

Tampil Beda di 2013



Jika berencana mengubah penampilan, Anda bisa memilih gaya rambut, baik potongan juga pewarnaan, yang menjadi tren di 2013.

Penata rambut profesional asal Jepang, Shunsuke Sugai mengatakan tren potongan rambut 2013 lebih beragam. Rambut pendek, medium, panjang menjadi tren di tahun ini. Namun memang rambut pendek model pixie lebih dominan. Rambut panjang belah tengah juga kembali menjadi tren. Kalau suka tampil dengan rambut medium, model bob juga jadi tren untuk memberikan penampilan berkesan profesional.

"Gaya rambut yang tak terlalu banyak layer menjadi tren. Rambut terlihat natural saat tubuh bergerak dengan sedikitlayer, itu yang jadi tren," ungkapnya di sela peluncuran produk perawatan rambut Syoss di FX Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kalau pewarnaan rambut, Sugai mengatakan pewarnaaan dua tone jadi tren 2013, selain warna gelap. Untuk perempuan Indonesia, sebaiknya pilih warna sesuai warna kulit. Namun pewarnaan rambut ombre masih cocok untuk semua warna kulit perempuan Indonesia.

Ombre merupakan kata dalam bahasa Perancis yang artinya shading atau graduating. Nama ini diambil sesuai dengan tehnik yang digunakan. Ombre merupakan perpaduan dua warna pada rambut dengan warna yang lebih terang di ujung rambut tanpa garis perbedaan yang mencolok, terlihat natural.

Sugai juga menyarankan, untuk warna kulit sawo matang sebaiknya pilih warna hitam atau jika berani pilih warna ash blonde. Untuk si sawo matang bisa juga mengaplikasikan warna rambut dua tone, dengan warna di bagian bawah atau dalam rambut diberi highlight warna terang. Sementara untuk kulit kuning langsat, pilih warna rambut lebih terang seperti merah. "Warna rambut terang untuk mempertegas warna kulitnya," ungkapnya.

Friday, February 15, 2013

Busana Muslim di New York Fashion Week



Para undangan di New York Fashion Week pada Rabu (13/2/2013) terpukau oleh koleksi mode busana muslim dari desainer Nailah Lymus. Kesuksesan show-nya sangat berarti buat Lymus, yang lewat Underwraps Agency-nya memang selama ini berjuang agar busana muslim mendapat tempat terhormat di dunia mode.

Perempuan berusia 29 tahun yang berprofesi sebagai desainer dan stylist ini mengatakan, show ini adalah pembuktian bahwa perempuan muslim bisa berprofesi sebagai model maupun desainer tanpa harus meninggalkan kewajibannya. "Anda dapat menjadi menjadi  model dan tetap setia pada iman Anda," ujarnya.

Menurut Nailah, selama ini menjadi model yang berjalan di atas catwalk sering dianggap bertentangan dengan kepercayaan Islam. Sebab menurut aturan agama, perempuan hanya boleh memperlihatkan tangan dan wajahnya. Jadi banyak perempuan yang sudah berkomitmen untuk berhijab tidak bisa mewujudkan mimpi sebagai model.

"Lewat Underwraps, saya mencoba mendobrak itu. Gadis-gadis ini (modelnya) memiliki segalanya -tinggi badan yang cukup dan penampilan menarik," imbuhnya.
Underwrap
Pada tahun 2004, Nailah meluncurkan label busana sendiri, Amirah Creations, yang mengkhususkan diri pada busana-busana sesuai kaidah Islam, tetapi tetap dapat tampil elegan. Ia menegaskan bahwa perempuan muslim bisa bergaya seperti halnya perempuan lain. "Kami sama dengan wanita lain, hanya memiliki ketentuan tertentu," seru perempuan kelahiran Amerika yang berbasis di New York ini.
Sebelum meluncurkan Underwraps, Nailah banyak berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari beberapa imam dan tetua di komunitasnya. Semua setuju bahwa upaya ini akan menjadi cara yang bagus untuk mematahkan stereotip. "Masih ada pemikiran bahwa perempuan muslim tidak bisa bekerja atau pergi ke sekolah atau berpakaianstylish," kata desainer muda ini. "Saya ingin menyingkirkan kesalahpahaman tersebut."

Agensi model Underwraps saat ini memiliki kontrak dengan empat model muslim, salah satunya sukses tampil memukau untuk koleksi Ann Nahari di New York Fashion Week pekan lalu.

Meskipun  fokus Nailah sebagian besar mempekerjakan model muslim, akhirnya dia ingin menjadikan Underwraps sebagai  agensi yang mewakili kesopanan pada umumnya, meliputi beragam agama dan budaya. Ia ingin memberikan kesempatan pada perempuan untuk tetap bisa berekspresi dan mengembangkan diri di dunia fashion tanpa harus membuka baju atau mengenakan pakaian minim. 


Sumber: Dail