Friday, April 5, 2013

Levi's 501 Menjadi Ikonik


Untuk para penggemar jeans, belum lengkap rasanya jika belum memiliki Levi's 501. Inilah merek dan seri jeans terpopuler di dunia, yang selama 140 tahun terus berkembang agar tetap relevan dengan selera generasi yang baru. Pembaruan terus diberikan, dengan tetap membawa semangat yang diwariskan oleh karakter jeans aslinya. Levi's 501 sukses menjadi salah satu item fashion paling dipuja, sehingga dijuluki "Fashion Item Abad ke-20" oleh majalahTIME.

Awalnya, 501 hadir untuk memenuhi kebutuhan para pekerja tambang akan denim yang lebih kuat, pada 1873. Kala itu, Levi Strauss dan seorang penjahit bernama Jacob Davis, berniat menciptakan jeans (biasa disebut waist overalls atauxx jeans) yang lebih kuat. Dari tangan mereka tercipta jeans yang dilengkapi paku keling tembaga, cinch, dan gesper pada potongan belakang pinggang (waistband), serta tali selempang berkancing yang membuat celana tak mudah bergeser atau lepas.

Pada saku belakang celana jeans ini terdapat Arcuate stitch design, atau desain jahitan dekoratif yang menjadi ciri khasnya. Hal inilah yang menjadikan 501 sebagai salah satutrademark tertua yang pernah digunakan hingga sekarang. Hasil temuan mereka lalu dipatenkan pada 20 Mei 1873, dan kini diperingati sebagai hari kelahiran denim biru Levi's 501.

Two Horse yang dirilis pada tahun 1886 menunjukkan perkembangan desain 501, yaitu dengan ditambahkannyapatch kulit di bagian belakang untuk menambahkan identitas merek Levi's. Seiring berjalannya waktu, desain 501 terus mengalami perubahan dan perkembangan. Tahun 1922, misalnya, diperkenalkan tempat sabuk (belt loops), karena waktu itu para pria mulai menggunakan ikat pinggang untuk celananya.

Namun, tak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa denim yang dirancang untuk para penambang dan koboi di Amerika Barat ini kelak menjadi salah satu item fashion paling klasik sepanjang masa. Kesederhanaan dan ketahanannya melegenda sehingga permintaan akan Levi's 501 terus meningkat hingga tahun 1900, dan meluas ke Eropa setelah Perang Dunia II.

Brand Levi's kini melambangkan gaya Amerika yang klasik dan stylish. Seri 501 sendiri tidak tergantikan dalam sejarah fashion dan telah menjadi ikon budaya. Levi's 501 dikenakan oleh siapa saja, dari bintang rock hingga presiden, dari mahasiswa hingga pakar teknologi. Selama bertahun-tahun,

Kalangan perfilman bahkan menjadikan 501 sebagai properti, misalnya Marlon Brando mengenakan 501 dalam filmnya, The Wild One (1950). Marilyn Monroe juga mengenakannya dalam film The Misfits (1961). Sepanjang era 1990-an hingga sekarang, dari Kurt Cobain yang mempopulerkan musik grunge hingga Rihanna yang menjadi pujaan remaja dengan musik popnya, mampu mengekspresikan diri lewat 501 dengan gaya mereka masing-masing.
Kesuksesan 501 membuat banyak pembuat jeans menirunya. Itu sebabnya pada tahun 1936 Levi's menambahkan logo Red Tab pada saku belakang untuk membedakan produk ini dari para imitatornya. Kemudian, pada 1981 Levi's meluncurkan koleksi 501 untuk kaum perempuan.

"Levi's 501 menjadi (produk yang) berkelanjutan karena kebutuhan tulus dari pengguna. Jeans ini menjadi karya yang benar-benar otentik karena memahami kebutuhan konsumen. Mereka lah yang ada di balik penciptaan produk ini, seperti pada awalnya," papar Sumesh Wadhwa, Commercial Director Levi's Indonesia, saat peluncuran kampanye Interpretation di Mad for Garlic, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (19/3/2013) lalu.

Ada beberapa hal yang membuat Levi's 501 menjadi koleksi yang klasik dan ikonik, seperti:

Modelnya klasik
Seri ini disebut klasik berdasarkan potongan dan warnanya, dan sifatnya yang serbaguna. Pria bisa mengenakan celana jeans ini dengan melipat bagian bawahnya atau tidak. Keunikan lain dari 501 adalah karena pengguna bisa mengenakannya sesuai selera, tergantung seberapa sering mereka memakai dan mencucinya. Agar warnanya tidak cepat pudar, pengguna umumnya disarankan untuk tidak terlalu sering mencucinya. Namun jika Anda senang dengan tampilan jeans yang terlihat sudah lama dipakai, Anda bisa rutin mencucinya hingga mendapatkan kesan pudar yang Anda suka.

Kuat dan tahan lama
Bahan denim yang kaku, yang digunakan untuk membuat jeans ini, memang tahan lama. Jeans ini tergolong "bandel" meskipun dirawat seadanya, dan nodanya biasanya akan menghilang hanya dengan dicuci sebentar di mesin cuci. Umumnya 501 akan mulai robek setelah satu sampai lima tahun (tergantung seberapa sering Anda memakainya). Hanya saja, warnanya akan lebih cepat memudar sebelum bahannya mulai lapuk.

Shrink to fit
Pakaian yang menyusut biasanya dianggap cacat. Tetapi untuk Levi's, bahan yang menyusut justru merupakan penemuan yang menjadi ciri khasnya. Hal ini disebabkan Levi's 501 menggunakan raw denim atau dry denim, yang terbuat dari katun 100 persen yang kaku. Tidak ada tambahan bahan lain yang meregang, sehingga Anda harus membeli jeans dengan ukuran lebih besar karena bahan ini akan menyusut. Raw denim juga memiliki keunikan lain, yaitu otomatis akan membentuk dan mencetak tubuh pemakainya jika dirawat dengan cermat.
"Jeans akan menyusut dan pas dengan bentuk kaki Anda, seperti menjadi tubuh kedua bagi Anda," ujar Sumesh. Dengan kata lain, jeans tidak hanya akan terbentuk sesuai ukuran tubuh pemakainya, tetapi juga sesuai bentuk tubuhnya.

Warnanya memudar dengan indah
Raw denim merupakan bahan denim yang tidak dicuci setelah proses pewarnaan. Seiring lamanya pemakaian, warnanya akan memudar di tempat-tempat tertentu yang paling banyak mendapat tekanan, seperti paha bagian atas (whiskers), pergelangan kaki (stacks), dan belakang lutut (honey combs). Warna yang memudar dengan alami inilah yang banyak dicari, dan bahkan menimbulkan rasa bangga bagi penggemarnya.

Sumber :