Sunday, May 26, 2013

4 Prediksi Tren Fashion 2014


Tren fashion sedang berjalan mencari identitas dan akar budaya secara serentak di seluruh dunia. Proses ini berlangsung dengan revolusi yang kemudian melahirkan tren 2014 sebagai "Tradition Revolution" dengan empat tema: Demotic, Cardiomind, Sagacity, dan Asylum.

Pernyataan itu terungkap dari riset terbaru yang diluncurkan konsultan desain multidisiplin BD+A Design. Didukung Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), tren tersebut diluncurkan dalam seminar bertema "Trend Forecasting 2014" di Studio 2 Cinema XXI Mall Kelapa Gading, dalam rangkaian Jakarta Fashion and Food Festival (JF3), Kamis (16/5/2013).

Ini merupakan riset trend forecasting kelima yang dikeluarkan BD+A Design. Sebelumnya edisi perdana pada 2009 bertema Universality 2010, kemudian Surf-vival 2011 (2010), Remix 2012 (2011), dan VirtuaLuxe 2013 (2012).

Dalam penyusunannya, riset ini merupakan buah pikiran Irvan Noe'man, pendiri BD+A Design; Isti Dhaniswari, Industrial Designer dan Trend Researcher di Nuremberg Jerman; Dina Midiani (APPMI), pengajar dan perancang busana; serta Tri Anugrah, Creative Director dan Head Researcher BD+A Design.

Empat tren fashion 2014 itu: pertama, Demotic, yakni tema tren yang beranjak dari nuansa Afrika dengan warna-warna dan coraknya yang khas. Tema ini dibagi lagi dalam tiga subtema; yakni Totem, Luxor, dan Indigen.

Dalam Totem, desain lebih cenderung pada corak-corak geometris. Sementara Luxor memberi kesan yang monumental dengan variasi bentuk panggul diperbesar. Pada subtema Indigen, yang berasal dari kata indigenous, merupakan kombinasi teknik tradisi dan modern.

"Jika Demotic bernuansa Afrika; maka Indonesia bisa diidentikkan dengan Toraja, yang kental nuansa corak geometrisnya," ujar Dina.

Tema Demotic menawarkan desain yang bermain-main dengan pola-pola geometris, bentuknya urban tapi dibangun oleh elemen lokal atau budaya. Maka bisa dikatakan, unsur budaya sangat kental dengan bentuk yang struktural, monumental, dan berkekuatan lokal.

Tema tren 2014 kedua yakni Cardiomind, inovasi dari dunia kesehatan dengan kecenderungan warna-warna bersih dan cerah. Ada tiga subtema di bagian ini, yakni Hitec Naval, Matrix, dan Machine. Pada Hitec Naval, unsur kelautan modern diolah sedemikian rupa, cenderung transparant look. Di Matrix, kebutuhan akan efisiensi membuatnya lebih simpel dan ringan. Subtema Machina, untuk mereka yang sedang berkendara dengan warna-warna maskulin dan bahan dari kulit atau jaket.

"Dinamis berstruktur dan kesan gagah," jelas Tri.

Tema ketiga bertajuk Sagacity, dengan penggunaan warna-warna alam dan logam. Ada tiga subtema: Imperium, Courteous dan Volcanize. Terinspirasi dari kerajaan-kerajaan dunia, Imperium menawarkan desain yang elegan. Entah itu menggunakan bahan sarung yang kasual tapi dibuat lebih mewah.

Sementara Courteous merupakan desain dengan siluet yang monumental, ber-layer, atau tertutup seperti kimono. Subtema Volcanize, terinspirasi proses pembaruan gunung merapi dengan pemanfaatan warna sedimen tanah.

Tema keempat dari tren 2014 yakni Asylum. Tema ini berkaitan dengan ekspresi seni untuk mewarnai kehidupan dengan warna-warna ekspresif, cerah. atau gelap, dan ada kesan kekanak-kanakan. Subtemanya adalah Artivist, Kitsch Garden, Kanvas dan Soul Repair.

Di Artivist, desainnya lebih cenderung menggunakan warna-warna cerah. Adaptasi chaos, atau saling tabrak motif ataupun warna dibolehkan. Sementara di Kitsch Garden, scrapbook menjadi inspirasi sehingga ada desain dengan warna dan motif bertumpuk.

"Kalau dulu kitsch itu identik dengan kesan norak atau kampungan. Namun ke depan jadi bernilai artistik dan menjadi sesuatu yang menarik," ujar Irvan.

Dina menambahkan, norak diprediksi akan menjadi tren baru, membuat yang tidak harmonis atau saling tabrak menjadi tampak harmonis.

Lain lagi di subtema Kanvas, di sini desain bisa saja lebih ekspresif. Ibaratnya kalaupun bikin pola salah, tidak jadi masalah. Justru hal itu menjadi bagian dari ekspresi. Sementara Soul Repair menawarkan tema preservasi dari barang usang yang direparasi menjadi hal baru dengan warna-warna cerah.

"Tren 2014 membuka peluang bagi para desainer untuk mengangkat khasanah budaya tradisi dengan desain yang bervariasi, dan ini menjadi inspirasi ke depan," tambah Irvan.